Pemahaman seorang ibu hamil tentang proses persalinan adakalanya diartikan sebagai sesuatu proses yang menyakitkan. Hal ini tidak seluruhnya benar. Mari kita lihat apa sebenarnya yang dimaksud dengan proses persalinan. Secara awam, proses persalinan normal adalah suatu rangkaian tahapan demi tahapan yang dimulai sejak ibu merasakan tanda awal persalinan. Kemudian, memasuki proses persalinan yang dimulai dari pembukaan satu sampai dengan sepuluh. Berakhir dengan lahirnya bayi dan plasenta secara normal melalui jalan lahir atau vagina. Dalam teori disebutkan sebagai proses dari kala satu hingga kala empat.
Mengapa disebut sebuah proses? Ya karena proses bersalin atau melahirkan memang tidak terjadi dengan begitu saja. Meskipun beberapa ibu ada yang beruntung tidak mengalami proses yang terlalu lama. Secara teori proses persalinan terutama bagi ibu yang baru melahirkan pertama kali, memerlukan waktu hingga dua belas jam sejak terjadinya pembukaan satu.
Kontraksi yang sering dirasakan seorang ibu sebagai sebuah rasa nyeri sebenarnya adalah upaya alami tubuh untuk membantu pembukaan jalan lahir. Daerah sekitar panggul dan vagina akan berusaha meregang sedemikian rupa agar cukup luas dilalui bayi. Proses ini tentu menimbulkan ketidaknyamanan berupa nyeri selama waktu persaliinan berlangsung. Ingatlah rasa nyeri ini tak sebanding dengan kebahagiaan saat menyaksikan si mungil telah berhasil dilahirkan ke dunia.
Dalam sebuah proses persalinan, ada tiga hal yang memegang kunci sukses keberhasilan seorang ibu untuk melahirkan secara normal. Yakni kekuatan ibu(power)untuk mengejan, keadaan jalan lahir(passage), keadaan bayi(passenger), . Selama kehamilan, ibu hamil hendaknya melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur minimal satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ke tiga. Dengan pemeriksaan kehamilan secara teratur, akan membantu untuk persiapan persalinan normal seperti yang diinginkan.
Pemantauan keadaan kesehatan janin selama kehamilan sangat penting. Terutama pemantauan detak jantung bayi, deteksi dini kelainan letak / posisi janin dalam kandungan (melintang atau membujur), pemeriksaan USG bila diperlukan. Tak kalah penting pengawasan berat badan janin agar tidak terlalu besar dan sesuai dengan ukuran panggul ibu. Bidan akan memberikan rambu - rambu bila kenaikan berat badan melebihi pencapaian yang seharusnya.
Pemeriksaan keadaan jalan lahir juga menjadi syarat penting. Hal ini untuk mengetahui ada tidaknya masalah yang berhubungan dengan luas panggul,
kemudian Keadaan kesehatan ibu juga sangat memegang peran utama untuk kesuksesan proses persalinan. Kondisi ibu yang sehat sehat antara lain tidak ada penyakit yang menjadi penyulit selama kehamilan atau komplikasi penyakit seperti preeklampsia berat, penyakit jantung dan sebagainya. Ibu yang sehat dapat dipastikan mampu menjalani proses persalinan secara spontan alami. Ibu perlu juga mempersiapkan diri untuk mengetahui tehnik latihan pernafasan yang benar dan mengetahui tehnik mengejan dengan baik. Kondisi tubuh yang optimal membuat ibu cukup tenaga saat mengejan. Kemampuan seorang ibu saat mengejan berpengaruh pada kesuksesan proses melahirkan. Selain kesehatan fisik kesehatan mental (psikologis) juga perlu dijaga.
Berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui para calon ibu maupun ibu hamil agar dapat melahirkan secara normal:
1. Memulai masa kehamilan dengan pikiran positif sejak awal kehamilan. Bawa dalam doa bahwa ibu berkeinginan melahirkan secara normal dan alami. Menikmati semua perubahan tubuh selama kehamilan dengan syukur, menjalani apapun keluhan suka dan duka sebagai seorang calon ibu sebagai bagian tugas mulia seorang wanita
2. Memeriksakan diri secara teratur pada bidan maupun dokter. Konsultasikan keluhan dan penyakit yang diderita sejak awal kehamilan agar dapat segera disembuhkan.
3. Melakukan persiapan fisik seperti senam ibu hamil, jalan pagi, latihan pernafasan, dsb..
4. Menjaga stamina tubuh dengan istirahat cukup, pola makan yang sehat dan teratur sejak awal kehamilan. Terutama memenuhi kebutuhan zat gisi yang seimbang baik kalori, protein, lemak, vitamin dan mineral. Ibu hamil disarankan menghindari kebiasaan makan makanan siap saji, minuman beralkohol, obat narkotika dan merokok.
5. Menjalin relasi sebanyak-banyaknya dengan sesama ibu hamil, terutama yang pernah melahirkan secara normal dan berbagi pengalaman. Petik hal-hal positif dari share yang membuat ibu merasa termotifasi dan didukung untuk melahirkan normal. Misalnya indahnya pengalaman IMD dan sebagainya.
6. Mendekati hari hari menjelang perkiraan tanggal persalinan, sempatkan untuk hospital tour atau orientasi ke rumah sakit atau klinik tempat ibu akan melahirkan. Berkenalan dengan bidan atau perawat, melihat tempat bersalin dan ruangan, mengetahui apa saja fasilitas pendukung untuk proses persalinan normal yang tersedia disana dan sebagainya.
7. Melakukan hal - hal yang memberi rasa tenang pada ibu saat berada di ruang bersalin. Bila menyukai musik atau lantunan lagu lembut silahkan bawa dan dinikmati selama menunggu proses melahirkan berlangsung. Menghadirkan orang terdekat, suami atau ibu yang mampu memberi dukungan selama proses persalinan.
8. Menjalin relasi yang baik dengan dokter dan bidan di ruang bersalin. Tak perlu ragu untuk bertanya bila ada prosedur yang belum jelas. Ikuti semua bimbingan persalinan yang diberikan. Pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman saat bersalin sangat memegang peran penting. Kecemasan dan rasa takut saat di ruang bersalin akan membuat ibu hamil mudah putus asa. Komunikasikan dengan bidan bila ada hal - hal yang dirasakan mengganggu kenyamanan pelayanan.
9. Memenuhi kebutuhan makan dan minum yang cukup selama proses persalinan berlangsung. Hal ini sering diabaikan akibatnya ibu merasa lemas dan tak kuat mengejan. Pada saat kontraksi semakin sering biasanya ibu mulai enggan makan dan minum. Sebaiknya siapakan makanan ringan dan minuman hangat manis yang bisa dinikmati di sela - sela proses kontraksi berlangsung.
10. Sebaiknya tidak menahan buang air kecil selama proses persalinan. Keadaan kandung kemih yang penuh selama persalinan akan menghambat turunnya kepala bayi ke dasar panggul. Bila ibu masih kuat untuk jalan - jalan di sekitar ruang bersalin akan sangat membantu kelancaran proses turunnya kepala bayi.
11. Tidak mengkonsumsi obat atau ramuan pelancar ibu bersalin seperti rendaman akar rumput fatimah, telur mentah, dan sebagainya. Hal-hal tersebut terbukti justru membahayakan keadaan bayi dan ibu.
Apa saja keuntungan ibu dan bayi bila melahirkan secara alami?
Ibu dapat segera pulih setelah melahirkan,
menggunakan seminimal mungkin obat obat kimia dalam tubuh,
membantu proses pernafasan paru - paru bayi lebih optimal saat melewati jalan lahir,
ibu bisa segera melakukan inisiasi menyusu dini,
kebahagiaan dan kepuasan secara psikologis selama menjalani proses persalinan dan berakhir secara normal akan membuat kedekatan hubungan suami istri.
Suami menjadi tahu bagaimana sulitnya sang istri berjuang untuk bersalin. Meningkatkan rasa percaya diri menjadi seorang ibu.
Selamat mempersiapkan Proses Persalinan ...
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar